Sistem komputer terdistribusi adalah sebuah sistem yang
memungkinkan aplikasi komputer beroperasi secara terintegrasi pada lebih dari
satu lingkungan yang terpisah secara fisis. Sistem informasi kesehatan yang
diilustrasikan di atas menunjukkan komponen-komponen aplikasi yang
terdistribusi (di tempat praktek dokter, di rumah sakit, di apotik, dan di
perusahaan asuransi kesehatan).
Ciri khas sistem komputer terdistribusi adalah heterogenitas
dalam berbagai hal: perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman.
Adalah tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen
secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari
lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan
yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability).
pada saat ini ada dua standar utama middleware untuk
mendukung komputasi objek terdistribusi yaitu :
-corba (command object request broker architecture). cobra
merupakan satu set standar middleware yang dikeluarkan oleh OMG (object
managment group). standar cobra mendefinisikan pendekatan yang dependen mesin
dan generic terhadap komputasi objek terdistribusi. sejumlah implementasi ini
tersedia untuk aplikasi sistem operasi
UNIX dan micrososft.
-dcom (distributed component object mode) dcom dikembangkan
oleh microsoft. model komputasi terdistribusi kurang umum dari model cobra dan
dcom memberikan dukungan yang terbatas pada interperabilitas.
-rmi (remote method invocation) dikembangkan oleh java
Interoperabilitas adalah kemampuan saling bekerjasama antar
sistem komputer. Sebenarnya interoperabilitas bukanlah barang baru, karena
protokol komunikasi datapun (TCP/IP misalnya) pada dasarnya diciptakan untuk
mewujudkan interoperabilitas. Yang belum banyak dikenal adalah
interoperabilitas pada level perangkat lunak aplikasi.
Interoperabilitas perangkat lunak menuntut homogenitas pada
suatu level tertentu. Untuk itu diperlukan semacam 'standarisasi'. Berawal dari
keperluan ini lahirlah CORBA (Common Object Request Broker Architecture). CORBA
adalah hasil 'kesepakatan' antara sejumlah vendor dan pengembang perangkat
lunak terkenal seperti IBM, Hewlett-Packard, dan DEC, yang tergabung dalam
sebuah konsorsium bernama OMG (Object Management Group).
CORBA merupakan sebuah arsitektur software yang berbasis pada
teknologi berorientasi obyek atau Object Oriented (OO) dengan paradigma
client-server. Dalam terminologi OO, sebuah obyek berkomunikasi dengan obyek
lain dengan cara pengiriman pesan (message passing). Konteks komunikasi ini
kemudian dipetakan ke dalam model client-server: satu obyek berperan sebagai
client (si pengirim pesan) dan yang lain bertindak sebagai server (yang
menerima pesan dan memroses pesan yang bersangkutan). Sebagai contoh, dalam
ilustrasi di awal tulisan ini, jika si pasien memerlukan obat tertentu, maka
obyek aplikasi di tempat praktek dokter berlaku sebagai client dan mengirim
pesan ke obyek aplikasi di apotik guna mengetahui apakah obat yang diperlukan
tersedia di sana.
Keunikan dari CORBA adalah kemampuannya dalam menangani
heterogenitas antara client dan server (dalam terminologi CORBA, obyek server
dinamakan implementasi obyek (object implementation). Keduanya dapat saja
diimplementasikan dalam hardware, sistem operasi, bahasa pemrograman, dan di
lokasi yang berbeda, tetapi tetap bisa saling berkomunikasi. Kuncinya ada pada
sebuah lapisan software yang disebut dengan ORB(Object Request Broker)
referensi :
http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1080002265
[tanggal akses 19 maret 2013]
http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/mhsfiles/4/382-1.pdf
[tanggal akses 19 maret 2013]
No comments:
Post a Comment