Friday, October 18, 2013

Tanggung Jawab Sosial dalam Berwirausaha


Dalam berwirausaha diperlukan suatu tanggung jawab sosial untuk menjalankan suatu usahanya yang umumnya dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social Responsibility) . CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Tanggung jawab perusahaan tersebut dapat berbentuk pembinaan maupun pengembangan dalam berbagai bidang. Tujuan dari penerapan tanggung jawab sosial adalah untuk memberikan kenyamanan dan keuntungan dalam jangka panjang.

CSR akan memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa mendatang. Perusahaan melakukan program-program CSR diharapkan keberlanjutan perusahaan akan terjamin dengan baik. Oleh karena itu, program-program CSR lebih tepat apabila digolongkan sebagai investasi dan harus menjadi strategi bisnis dari suatu perusahaan.
Contoh bentuk dari CSR adalah bantuan perbaikan fasilitas sekolah, infrastruktur, tempat beribadah, bantuan kredit untuk pengusaha di pedesaan.

Dengan menerapkan tanggung jawab sosial maka perusahaan akan mendapat banyak keuntungan jangka panjang. Seandainya perusahaan telah mempunyai kekayaan dalam jumlah besar, maka sebaiknya diimbangi dengan melakukan program-program sosial (CSR) yang keuntungannya mungkin akan dirasakan dalam jangka panjang.
Ada beberapa bentuk pertanggungjawaban sosial wirausahawan tersebut yang bisa dirumuskan sebagai berikut:

  1. Tanggung jawab kepada lingkungan, dimana wirausahawan mesti selalu menjaga kelestarian lingkungan.
  2. Tanggung jawab kepada karyawan, dengan selalu mendengarkan usulan dan pendapat karyawan, mereka diberikan imbalan yang sesuai dan diberikan kepercayaan penuh.
  3. Tanggung jawab kepada pelanggan, antara lain menyediakan barang dan jasa yang berkualitas, memberikan harga yang wajar, melindungi hak-hak konsumen dan pelayanan terbaik.
  4. Tanggung jawab kepada investor, dengan kesanggupan mengembalikan investasi yang cukup menarik, seperti memaksimalkan keuntungan dan melaporkan kinerja keuangan yang akuntable.
  5. Tanggung jawab kepada masyarakat sekitar, seperti menyediakan atau membuka lapangan kerja dan menjaga situasi lingkungan yang sehat disekitar perusahaan tersebut berada.

Bila mengacu pada beberapa tanggung jawab tersebut di atas, maka tanggung jawab sosial perusahaan adalah keterlibatan perusahaan dalam memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan tidak hanya semata-mata mempertimbangkan keuntungan ekonomi.

Referensi :

Perencanaan dan Perekrutan Tenaga Kerja dalam Berwirausaha


Wirausaha

Wirausaha yaitu suatu bisnis atau juga suatu usaha yang senantiasa berusaha untuk memindahkan semua hal yang berhubungan dengan sumberdaya ekonomi yang berada pada suatu daerah atau area yang tidak cukup produktif ke daerah atau area yang memiliki produktifitas yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih menguntungkan. Kemudian pengertian wirausaha juga diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktifitas yang melakukan suatu proses yang dapat memberi nilai tambah dan juga menciptakan kekayaan melalui suatu hasil pemikiran atau ide dan merealisasikannya. Dalam wirausaha ini dimaksudkan untuk membuat suatu ide menjadi nyata yaitu menyatukan ide tersebut dengan suatu sumber daya.

Sebelum melakukan kegiatan wirausaha tentunya kita harus bisa melihat peluang usaha apa yang sekiranya memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. Setelah itu baru kita melakukan perencanaan dan kalau memang membutuhkan tenaga kerja kita juga memikirkan untuk perekrutan tenaga kerja. 
 
Perencanaan

     Perencanaan merupakan awal dari setiap kegiatan manajemen sumber daya manusia, dengan perencanaan akan mengantisipasi kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
Perencanaan SDM selalu berkaitan dengan permintaan (demand) dan pasokan (supply) tenaga kerja. Oleh karena itu, perencanaan SDM merupakan tanggung jawab bagi semua manajer dalam organisasi. Perencanaan SDM tidak sekedar tanggung jawab manajer SDM semata, yang mana dalam prakteknya tidak semua manajer organisasi menyadari makna pentingnya perencanaan SDM. Banyak para manajer bagian non-SDM yang memiliki pemahaman akan peran penting perencanaan SDM. Mreka lebih mementingkan perencanaan sumber daya lainnya, seperti material, perlengkapan dan keuangan.
 
         Tujuan perencanaan SDM menurut Stone (1995:91) adalah untuk meyakinkan atau memastikan bahwa sejumlah pekerja dalam jumlah tertentu yang memenuhi persyaratan telah tersedia pada suatu kurun waktu tertentu. Melalui perencanaan SDM, organisasi dapat mengidentifikasi apa yang harus diperbuat guna memastikan adanya SDM sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan SDM harus dilakukan secara terbuka, tidak isolatif. Terbuka dalam arti harus dikaitkan dengan keseluruhan tujuan bisnis perusahaan. Nilai bagi perencanaan SDM terletak pada posisi sebagai bagian integral dari proses perencanaan startegis organisasi. Jadi perencanaan yang baik adalah dengan mengupayakan jangan sampai terjadi perencanaan yang sifatnya hanya memenuhi dan memprediksi kebutuhan sesaat saja atau dalam jangka pendek, melainkan harus berpedoman kepada perencanaan yang jangka panjang dan menyeluruh.
 
Perekrutan Tenaga Kerja
 

1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).

SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
 
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi pasar tenaga kerja dan sebagainya.
 
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
 
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
 
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

e. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
 
f. Jenjang karir
Jenjang karir merupakan tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini merupakan aspek yang penting bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan untuk memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini perusahaan yang profesional akan menetapkan jenjang karir yang pasti bagi para karyawannya.
 
2. Pendidikan dan Pelatihan
Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
 
3. Manajemen Data
Proses pengelolaan data sehingga dapat digunakan sebagai sumber (informasi/analisis) yang dapat dipercaya untuk perorangan/ umum. 
 
Referensi :
 
 
 

Tuesday, May 7, 2013

Pengantar Komputasi Modern : Cloud Computing


Cloud Computing merupakan suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya Cloud Computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari satu penyedia layanan publik.

Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya cloud computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari penyedia layanan public cloud.

Perkembangan Cloud Computing
Cloud computing telah berkembang sejak tahun enam puluhan berdampingan dengan perkembangan internet dan web. Internet lebih cepat berkembang karena perkembangan bandwidth yang semakin besar. Perkembangan internet inilah yang menjadi pendorong berkembangnya teknologi cloud computing

Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.Contohnya, jika sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Costumer Relationship Management). Kenapa perusahaan itu harus membeli aplikasi itu, membeli hardware buat server dan harus menyewa tenaga ahli TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi itu?

Dalam contoh di atas, perusahaan Microsoft telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat langsung digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan tadi. Perusahaan yang membutuhkan itu tinggal menghubungi perusahaan Microsoft untuk menyambungkan perusahaannya (dalam hal ini melalui internet) dengan aplikasi CRM & tinggal memakainya. Dan pembayaran dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun atau sesuai kontrak yang dibuat. Jadi, perusahaan yang membutuhkan aplikasi CRM tadi, tidak perlu melakukan investasi awal untuk pembelian hardware server dan tenaga ahli TI. Itulah salah satu manfaat dari cloud computing yang dapat menghemat anggaran suatu perusahaan.

Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:

Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network.

Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain.

Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0.

            Para investor sedang mencoba untuk mengeksplorasi adopsi teknologi cloud computing untuk dijadikan bisnis seperti Google dan Amazon yang sudah punya penawaran khusus pada teknologi cloud. Dan juga Microsoft dan IBM tidak mau kalah dalam hal ini, mereka juga sudah menginvestasikan jutaan dolar untuk hal ini.
Bisa dipastikan ke depannya cloud computing ini akan menjadi sebuah trend, standar teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari layanan cloud.


Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.


Kelebihan Cloud Computing
Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.


sumber :

http://ilhamsk.com/apa-itu-cloud-computing/   (Tanggal akses  08 Mei 2013)
http://www.indonesiancloud.com/id/content/cloud-computing   (Tanggal 08 Mei 2013)
http://tiattack.blogspot.com/



Wednesday, April 10, 2013

Agent Pada Sistem Terdistribusi



Menurut Nwana, konsep agent sudah dikenal lama dalam bidang AI, tepatnya dikenalkan oleh seorang peneliti bernama Carl Hewitt dengan concurrent actor model-nya pada tahun 1977. Dalam modelnya Hewitt mengemukakan teori tentang suatu obyek yang yang dia sebut actor, yang mempunyai karakteristik menguasai dirinya sendiri, interaktif, dan bisa merespon pesan yang datang dari lain obyek sejenis. Dari berbagai penelitian berhubungan dengan hal diatas, kemudian lahirlah cabang ilmu besar yang merupakan turunan dari AI yaitu Distributed Artificial Intelligence (DAI), yang antara lain membawahi bidang penelitian, Distributed Problem Solving (DPS), Parallel Artificial Intelligence (PAI), dan Multi Agent System (MAS). ulti Agent System (MAS).

Masa ini terkenal dengan masa generasi pertama penelitian software agent, yaitu periode 1970-1990. Pada umumnya konsentrasi penelitian pada periode ini tertuju ke arah: pemodelan internal agent secara simbolik, isu-isu makro mengenai interaksi, koordinasi, dan komunikasi antar agent dalam kerangka MAS. Tujuan utamanya adalah untuk menganalisa, mendesain, dan mengintegrasikan system dalam kerangka agent yang bisa berkolaborasi satu dengan yang lain. Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada generasi pertama (1970-1990) itu terangkum secara lengkap dan terorganisir dengan baik dalam buku-buku yang dieditori oleh Bond dan Gasser, Gasser dan Huns, dan Chaib-draa.


Kemudian masa generasi kedua dari penelitian agent adalah periode tahun 1990 sampai saat ini. Konsentrasi penelitian pada periode ini khususnya adalah pada: pengembangan dan penelitian teori agent (agent theory), arsitektur agent (agent architecture) dan bahasa pemrograman yang digunakan (agent language). Terangkum dengan baik dalam buku-buku dan makalah-makalah oleh Wooldridge dan Jennings. 

2. DEFINISI DAN KARAKTERISTIK YANG DIMILIKI OLEH SOFTWARE AGENT
1. Definisi Software Agent 
Di dalam kamus Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan sebagai: 
  
Disini ada dua point yang bisa diambil:
· Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
 · Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk orang lain.

Lalu Penjelasan selanjutnya ada pada 

Sumber refrensi :

http://deris.unsri.ac.id/materi/sist_terd/Overview.pdf

Tuesday, March 19, 2013

Sistem Terdistribusi : Object Interface


Sistem komputer terdistribusi adalah sebuah sistem yang memungkinkan aplikasi komputer beroperasi secara terintegrasi pada lebih dari satu lingkungan yang terpisah secara fisis. Sistem informasi kesehatan yang diilustrasikan di atas menunjukkan komponen-komponen aplikasi yang terdistribusi (di tempat praktek dokter, di rumah sakit, di apotik, dan di perusahaan asuransi kesehatan).

Ciri khas sistem komputer terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal: perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman. Adalah tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability).

pada saat ini ada dua standar utama middleware untuk mendukung komputasi objek terdistribusi yaitu :

-corba (command object request broker architecture). cobra merupakan satu set standar middleware yang dikeluarkan oleh OMG (object managment group). standar cobra mendefinisikan pendekatan yang dependen mesin dan generic terhadap komputasi objek terdistribusi. sejumlah implementasi ini tersedia  untuk aplikasi sistem operasi UNIX dan micrososft.

-dcom (distributed component object mode) dcom dikembangkan oleh microsoft. model komputasi terdistribusi kurang umum dari model cobra dan dcom memberikan dukungan yang terbatas pada interperabilitas.

-rmi (remote method invocation) dikembangkan oleh java

Interoperabilitas adalah kemampuan saling bekerjasama antar sistem komputer. Sebenarnya interoperabilitas bukanlah barang baru, karena protokol komunikasi datapun (TCP/IP misalnya) pada dasarnya diciptakan untuk mewujudkan interoperabilitas. Yang belum banyak dikenal adalah interoperabilitas pada level perangkat lunak aplikasi.

Interoperabilitas perangkat lunak menuntut homogenitas pada suatu level tertentu. Untuk itu diperlukan semacam 'standarisasi'. Berawal dari keperluan ini lahirlah CORBA (Common Object Request Broker Architecture). CORBA adalah hasil 'kesepakatan' antara sejumlah vendor dan pengembang perangkat lunak terkenal seperti IBM, Hewlett-Packard, dan DEC, yang tergabung dalam sebuah konsorsium bernama OMG (Object Management Group).

CORBA merupakan sebuah arsitektur software yang berbasis pada teknologi berorientasi obyek atau Object Oriented (OO) dengan paradigma client-server. Dalam terminologi OO, sebuah obyek berkomunikasi dengan obyek lain dengan cara pengiriman pesan (message passing). Konteks komunikasi ini kemudian dipetakan ke dalam model client-server: satu obyek berperan sebagai client (si pengirim pesan) dan yang lain bertindak sebagai server (yang menerima pesan dan memroses pesan yang bersangkutan). Sebagai contoh, dalam ilustrasi di awal tulisan ini, jika si pasien memerlukan obat tertentu, maka obyek aplikasi di tempat praktek dokter berlaku sebagai client dan mengirim pesan ke obyek aplikasi di apotik guna mengetahui apakah obat yang diperlukan tersedia di sana.


Keunikan dari CORBA adalah kemampuannya dalam menangani heterogenitas antara client dan server (dalam terminologi CORBA, obyek server dinamakan implementasi obyek (object implementation). Keduanya dapat saja diimplementasikan dalam hardware, sistem operasi, bahasa pemrograman, dan di lokasi yang berbeda, tetapi tetap bisa saling berkomunikasi. Kuncinya ada pada sebuah lapisan software yang disebut dengan ORB(Object Request Broker)

referensi :

http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1080002265 [tanggal akses 19 maret 2013]
http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/mhsfiles/4/382-1.pdf [tanggal akses 19 maret 2013]


Friday, March 8, 2013

Definisi dan Pengertian Sistem Terdistribusi

Pengertian Sistem Terdistribusi :
 sistem terdistribusi adalah sebuah sitem yang terdiri dari kumpulan autonomous computers yang terhubung melalui sistem jaringan computer dan dilengkapi dengan system software tedistribusi untuk membentuk fasilitas computer terintegrasi. Sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing) secara synchronous atau asynchronous.

Contoh Sistem Terdistribusi :

- Intranet. 

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan WARNET pun dapat di kategorikan Intranet.

- Internet. 

Sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

- Mobile Computing. 

Kemampuan teknologi untuk menghadapi perpindahan/pergerakan manusia dalam penggunaan komputer secara praktis. Dari pengertian ini kita dapat menyimpulkan bahwa Mobile computing saat ini memang sangat dibutuhkan, mengingat kebutuhan penggunaan komputer saat ini pun sangat tinggi, sehingga penggunaan Mobile Computing dapat memudahkan para pemakai komputer dalam melakukan segala aktifitasnya dengan menggunakan komputer.

dan contoh lainnya adalah :  
1Sistem telepon (ISDN, PSTN). 
2 Manajemen jaringan: Administrasi sesumber jaringan. 
3 Network File System (NFS): Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan. 
4 WWW : Arsitektur client server yang diterapkan dalaminfrastruktur internet. 

Sumber : 

http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/mhsfiles/4/393-1.pdf  (tanggal akses 9 Maret 2013)
http://adeir14.blogspot.com/2012/03/definisi-contoh-sistem-terdistribusi.html (tanggal akses 9 Maret 2013)
http://ahmadqusyairi.blogspot.com/2010/02/defini-dan-contoh-sistem-terdistribusi.html (tanggal akses 9 Maret 2013)
http://kerendijawa.blogspot.com/2013/03/definisi-dan-pengertian-sistem.html (tanggal akses 9 maret 2013)